Jumat, 20 Desember 2013

PROSEDUR PENILAIAN AKHIR

PROSEDUR PENYUSUNAN NILAI AKHIR SEMESTER

1. RATA-RATA NILAI ULANGAN HARIAN/ULANGAN SK/KD (X)
2. RATA-RATA NILAI PENUGASAN/PR (Y)
3. NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER. (UTS)
4. NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER DI KALI 2 (P)



NILAI RAPORT  =   X + Y + UTS + 2 (P) : 5

UNTUK MENGETAHUI KETUNTASAN BELAJAR INDIVIDU ANAK,  BANDINGKAN 
DENGAN NILAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) YANG HARUSNYA TELAH
ADA.(TIDAK DIBUAT SERTAMERTA SAAT PENULISAN RAPORT)  JIKA NILAI AKHIRNYA ADALAH : 



1.    <   KKM  (TIDAK TUNTAS BELAJAR)
2.    ≥   KKM  (TUNTAS BELAJAR)

SEBAGAI CONTOH :

JIKA KKM MATA PELAJARAN MATEMATIKA ADALAH 62 MAKA :

1. SISWA YANG MEMPEROLEH NILAI AKHIR LEBIH KECIL/KURANG DARI 62 
    TERMASUK PADA KATAGORI TIDAK TUNTAS.

2. SISWA YANG MEMPEROLEH NILAI AKHIR LEBIH DARI/SAMA DENGAN 62
    TERMASUK PADA KATAGORI TUNTAS

  
JIKA TERDAPAT NILAI RAPORT TIDAK TUNTAS MAKA MENJADI PERHATIAN BERSAMA UNTUK MELAKUKAN BIMBINGAN KHUSUS  PADA SEMESTER SELANJUTNYA  AGAR DAPAT MENCAPAI KKM.

Senin, 09 Desember 2013

ANALISIS SWOT



ANALISIS SWOT
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PAMARANGAN KIWA
KECAMATAN TANJUNG KABUPATEN TABALONG


A.           Pendahuluan
Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang  didesain dan digunakan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk.,1989 ;Bartol, dkk.,1991). Kegagalan menganalisisnya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara faktor-faktor strategik dalam lingkungan internal dan  eksternal, sambil mencari hubungannya dengan visi,misi, juga merupakan kegagalan dalam membuat keputusan strategik yang baik.
Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-masing satu untuk kekuatan, kelemahan, kelemahan, peluang/kesempatan dan ancaman. Secara garis besar lembaran kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar 1. Langkah berikutnya adalah membuat daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing-masing. Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson, et al.,1989).

B.     Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-Nilai Organisasi SDN 1 Pamarangan
Kiwa
1.      Visi :
Menjadikan SDN 1 Pamarangan Kiwa sebagai sekolah yang berkualitas untuk menghasilkan siswa yang santun, cerdas dan terampil.
2. Misi :
2.1   Melaksanakan pembelajaran aktif, efektif  dan  menyenangkan.
2.2   Membantu dan menumbuhkan motivasi belajar siswa.
2.3    Memberikan teladan terpuji dalam  perkataan dan perbuatan
2.4    Melaksanakan program pembinaan karakter siswa
2.5.  Membina bakat dan minat siswa
2.6.  Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
2.7. Mewujudkan sikap dan pengamalan serta penghayatan ajaran agama.
3.         Tujuan                              :
3.1. Terwujudnya pembelajaran aktif, efektif dan menyenangkan
3.2. Terwujudnya semangat belajar yang tinggi
3.3.Terwujudnya lingkungan sekolah yang santun sebagai hasil   pembelajaran dan   teladan
3.4.Terwujudnya warga sekolah yang cerdas intelektual, spritual dan   emosional
3.5.Terwujudnya pelaksanaan program pembinaan bakat dan minat siswa
3.6. Terwujudnya  pengelolaan pembelajaran perbaikan dan pengayaan   dengan baik
3.7. Terwujudnya keterampilan siswa dalam melaksanakan ajaran agama
Nilai – Nilai Organisasi/Sekolah
1.      Kerjasama
2.      Keikhlasan
3.      Kekeluargaan
4.      Tanggung jawab
C.    Identifikasi Lingkungan Strategik
INTERNAL
EKSTERNAL
KEKUATAN
PELUANG
1.     Kepala Sekolah berpendidikan S2

2.     Sekolah mendapat bantuan dari pemerintah
3.     Siswa memiliki semangat belajar yang tinggi
4.     Jumlah siswa yang banyak

1.       Program sekolah mendapat dukungan penuh dari komite sekolah
2.       Dinas Pendidikan Provinsi  dan pusat sangat intens mengupayakan peningkatan mutu pendidikan di sekolah
3.       Masih ada program sertifikasi guru yang diselenggarakan oleh Dinas pendidikan setiap tahun
4.       Tersedianya berbagai program pembiayaan pendidikan baik dari pemerintah maupun swasta
KELEMAHAN
TANTANGAN
1.     Masih ada beberapa guru yang belum mengikuti sertifikasi
2.     Sebagian program sekolah tidak bisa dilaksanakan karena kekurangan biaya
3.     Sebagian prasarana pendidikan khususnya gedung sekolah kondisinya sudah tua
4.     Jumlah tenaga PNS masih kurang
1.     Kurangnya partisifasi orang tua / wali siswa dalam pembiayaan pendidikan
2.     Kurangnya partisifasi masyarakat dalam mendukung peningkatan pendidikan di sekolah
3.     Kebijakan Dinas yang tidak sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah
4.     Letak sekolah yang berada jauh dari Kecamatan


D.    Analisis Lingkungan Strategik
1.      Kekuatan
a.    Kepala Sekolah berpendidikan S2 dan sudah sertifikasi
b.    Sekolah mendapat bantuan dari pemerintah
c.    Siswa memiliki semangat belajar yang tinggi
d.   Jumlah peserta didik banyak
2.      Kelemahan
a.    Masih ada beberapa guru yang belum mengikuti sertifikasi
b.    Sebagian program sekolah tidak bisa dilaksanakan karena kekurangan biaya
c.    Sebagian prasarana pendidikan khususnya gedung sekolah kondisinya sudah tua
d.    Jumlah tenaga PNS masih kurang
3.      Peluang
a.       Program sekolah mendapat dukungan penuh dari komite sekolah
b.      Dinas Pendidikan Provinsi  dan pusat sangat intens mengupayakan peningkatan mutu pendidikan di sekolah
c.       Masih ada program sertifikasi guru yang diselenggarakan oleh Dinas pendidikan setiap tahun
d.      Tersedianya berbagai program pembiayaan pendidikan baik dari pemerintah maupun swasta


4.      Tantangan
a.       Kurangnya partisifasi orang tua / wali siswa dalam pembiayaan pendidikan
b.      Kurangnya partisifasi masyarakat dalam mendukung peningkatan pendidikan di sekolah
c.       Kebijakan Dinas yang tidak sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah
d.      Letak sekolah yang berada jauh dari Kecamatan















E.     Kesimpulan Analisis Faktor Internal
No
Faktor-Faktor Internal Strategik
Bobot
Rating
Skor
Kesimpulan (Prioritas)

KEKUATAN
(Strengths)





1

Kepala Sekolah berpendidikan S2



30


3


90


II
2
Sekolah mendapat bantuan dari pemerintah


35

4

140

I
3
Siswa memiliki semangat belajar yang tinggi


20

2

40

III

4

Jumlah siswa yang banyak

15

1

15

IV

Total bobot
100




KELEMAHAN (Weaknesses)




1
Masih ada beberapa guru yang belum mengikuti sertifikasi


30

3

90

II
2
Sebagian program sekolah tidak bisa dilaksanakan karena kekurangan biaya


30

4

120

I
3
Sebagian prasarana pendidikan khususnya gedung sekolah kondisinya sudah tua



25


3


75


III
4
Jumlah PNS masih kurang

15

1

15

IV

Total Bobot
100












F.      Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal

No
Faktor-Faktor Internal Strategik
Bobot
Rating
Skor
Kesimpulan (Prioritas)

PELUANG
(Opportunities)




1
Program sekolah mendapat dukungan penuh dari komite sekolah



30


4


120


I
2
Dinas Pendidikan Provinsi  dan pusat sangat intens mengupayakan peningkatan mutu pendidikan di sekolah

25

3

75

II
3
Masih ada program sertifikasi guru yang diselenggarakan oleh Dinas pendidikan setiap tahun

20

3

60

III
4
Tersedianya berbagai program pembiayaan pendidikan baik dari pemerintah maupun swasta

25

2

50

IV

Total Bobot
100




TANTANGAN
(Threats)




1
Kurangnya partisifasi orang tua / wali siswa dalam pembiayaan pendidikan

30

3

90

II
2
Kurangnya partisifasi masyarakat dalam mendukung peningkatan pendidikan di sekolah

35

4

140

I
3
Kebijakan Dinas yang tidak sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah

20

2

40

III
4
Letak sekolah yang berada jauh dari Kecamatan

15

1

15

IV

Total Bobot
100




G.    Matrik Analisis SWOT

KEKUATAN (Strength)
1.     Jumlah siswa yang banyak 
2.    Kepala Sekolah berpendidikan S2
3.    Sekolah mendapat bantuan pemerintah
4.    Siswa memiliki semangat belajar tinggi
KELEMAHAN (Weakness)
1.    Sebagian program sekolah tidak bisa dilaksanakan karena kekurangan biaya
2.    Masih ada guru yang belum mengikuti sertifikasi
3.    Sebagian prasarana pendidikan khususnya gedung sekolah sudah tua
4.    Jumlah PNS masih kurang
PELUANG (Opportunities)
1.         Program sekolah mendapat dukungan penuh dari komite sekolah
2.         Dinas Pendidikan Provinsi  dan pusat sangat intens mengupayakan peningkatan mutu pendidikan di sekolah
3.         Masih ada program sertifikasi guru yang diselenggarakan oleh Dinas pendidikan setiap tahun
4.         Tersedianya berbagai program pembiayaan pendidikan baik dari pemerintah maupun swasta



Asumsi Strategi (SO)
1.    Jumlah siswa yang banyak berarti anggota komite juga banyak hingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai program sekolah
2.    Kompetensi kepala sekolah dimanfaatkan untuk meningkatkan peran Dinas Pendidikan provinsi dan Pusat dalam peningkatan mutu
3.    Bantuan pemerintah dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama dengan komite untuk realisasi program sekolah
4.    Potensi semangat belajar siswa dimanfaatkan dalam menggunakan  bantuan program pendidikan
Asumsi Strategi (WO)
1.    Melakukan koordinasi menanggulangi Program sekolah yang kekurangan dana dengan memanfaatkan dukungan komite
2.    Guru yang belum mengikuti sertifikasi disiapkan untuk ikut dalam program sertifikasi
3.    Membuat proposal rehab terhadap gedung sekolah yang rusak pada Dinas pendidikan Provinsi atau dinas pendidikan Kabupaten
4.    Membuat permohonan penambahan jumlah guru PNS  kepada pemerintah atau swasta
TANTANGAN ( Threats)
1.         Kurangnya partisifasi masyarakat dalam mendukung peningkatan pendidikan di sekolah
2.         Kurangnya partisifasi orang tua / wali siswa dalam pembiayaan pendidikan
3.          Kebijakan Dinas yang tidak sesuai dengan kemampuan dan kondisi sekolah
4.         Letak sekolah yang berada jauh dari Kecamatan


Asumsi Strategi (ST)
1.    Potensi siswa dimanfaatkan untuk meningkatkan partisifasi masyarakat
2.    Kemampuan kepemimpinan kepala sekolah dimanfaatkan untuk memaksimalkan program Dinas
3.    Pemberian bantuan pemerintah diinformasikan kepada masyarakat agar termotivasi ikut memberikan bantuan
4.    Semangat belajar siswa menjadi motivasi kerja guru dan kepala untuk memberikan yang terbaik walaupun jauh dari Kecamatan
Asumsi Strategi (WT)
1.      Membuat program kerja dengan minimalisasi biaya dgn pemanfaatan sdm dan lingkungan
2.      Memberikan motivasi bahwa guru yang belum bersertifikasi dapat memberikan layanan pendidikan bermutu dan mengikuti kebijakan
3.      Merawat dengan baik gedung sekolah dengan baik dan tidak melakukan pungutan/ sumbangan pendidikan bagi siswa
4.      Memanfaatkan fasilitas yang ada sebagai sumber belajar dan tanamkan semangat bahwa letak sekolah tidak menjadi tantangan tetapi ibadah
H.    Asumsi Strategik


ASUMSI STRATEGIK

Keterkaitan Dengan


Asumsi Pilihan Asumsi Strategik

Rangking
Visi
Misi

Nilai-Nilai
(2+3+4)
1
2
3

4
5
6
SO

1
2
3
4
1
2
3
4
5


1
Tenaga pendidik yang mencukupi disarankan  untuk mengikuti sertifikasi agar kesejahteraan dan kompetensi meningkat

4
4
4
2
1
2
3
3
2
4
29
II
2
Kompetensi kepala sekolah dimanfaatkan untuk meningkatkan peran Dinas Pendidikan provinsi dan Pusat dalam peningkatan mutu

4
2
3
3
4
1
3
2
2
2
26
IV
3
Bantuan pemerintah dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama dengan komite untuk realisasi program sekolah

3
3
2
2
3
3
2
3
4
3
28
III
4
Potensi semangat belajar siswa dimanfaatkan dalam menggunakan berbagai bantuan program pendidikan dari pemerintah/ swasta
4
4
3
1
3
4
3
3
2
4
31
I

ST












1
Potensi Siswa dimanfaatkan untuk menggali partisifasi masyarakat
3
2
2
3
3
4
3
2
2
4
28
III
2
Kemampuan kepemimpinan kepala sekolah dimanfaatkan untuk memaksimalkan program Dinas
3
2
2
3
1
4
2
2
4
4
27
IV
3
Pemberian bantuan pemerintah diinformasikan kepada masyarakat agar termotivasi ikut memberikan bantuan

3
3
2
2
4
4
3
4
4
1
30
II
4
Semangat belajar siswa menjadi motivasi kerja guru dan kepala untuk memberikan yang terbaik walaupun jauh dari Kecamatan
4
4
3
4
2
4
2
4
2
4
33
I

















ASUMSI STRATEGIK

Keterkaitan Dengan


Asumsi Pilihan Asumsi Strategik

Rangking
Visi
Misi

Nilai-Nilai
(2+3+4)
1
2
3
4
5
6
WO

1
2
3
4
1
2
3
4
5


1
Melakukan koordinasi menanggulangi Program sekolah yang kekurangan dana dengan memanfaatkan dukungan komite
3
2
1
2
1
4
2
2
4
3
24
IV
2
Guru yang belum mengikuti sertifikasi disiapkan untuk ikut dalam program sertifikasi
4
4
4
3
3
3
3
3
2
4
33
I
3
Membuat proposal rehab terhadap gedung sekolah yang rusak pada Dinas pendidikan Provinsi atau dinas pendidikan Kabupaten
3
2
3
3
3
4
2
3
3
4
30
III
4
Membuat permohonan penambahan PNS kepada pemerintah
4
4
2
3
3
4
2
3
3
3
31
II

WT












1
Membuat program kerja dengan minimalisasi biaya dgn pemanfaatan sdm dan lingkungan
3
3
3
3
1
2
3
4
2
3
27
III
2
Memberikan motivasi bahwa guru yang belum bersertifikasi dapat memberikan layanan pendidikan bermutu dan mengikuti kebijakan
4
4
3
3
3
4
3
4
2
4
34
I
3
Merawat dengan baik gedung sekolah  dan tidak melakukan pungutan/ sumbangan pendidikan bagi siswa
3
2
2
2
1
3
2
4
3
3
25
IV
4
Memanfaatkan fasilitas yang ada sebagai sumber belajar dan tanamkan semangat bahwa letak sekolah tidak menjadi tantangan tetapi ibadah
4
4
2
3
1
4
3
4
2
4
31
II


















                                                                                                                                 

I.         Penutup

Analisis SWOT adalah didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght), dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan dan kebijakan program-program sebuah organisasi.

* TAK ADA YANG PALING SEMPURNA, HANYA SEMOGA BERMANFAAT*